Pages

Minggu, 28 April 2013

Contoh Karangan Ilmiah


Pengaruh NPM (Net Profit Margin), ROA (Return On Asset), ROE (Return On Equity),  EPS (Earning Per Share), CR (Current Ratio), DER (Debt Equity Ratio), PER (Price Earning Ratio), dan PBV (Price Book Value).  terhadap return saham pada sektor hasil industri untuk konsumsi 
di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2011.

Oleh : Ilyas Zulhilmi (3EA02) 13210446

1.1        Latar Belakang
                      Salah satu sektor pendukung untuk kelangsungan suatu industri adalah tersedianya dana. Sumber dana murah yang dapat diperoleh oleh suatu industry adalah dengan menjual saham kepada publik di pasar modal. Pasar modal di Indonesia, yaitu BEI dapat menjadi media pertemuan antara investor dan industri. Di Indonesia perkembangan pasar modal sudah semakin pesat. Berbagai usaha telah ditempuh pemerintah untuk mendorong agar pasar modal lebih mapan sehingga benar-benar dapat dijadikan sebagai salah satu sumber pembiayaan. Pesatnya perkembangan Bursa Efek Indonesia saat ini tidak dapat dipisahkan dari peran investor yang melakukan transaksi di Bursa Efek Indonesia. Sebelum seorang investor akan memutuskan akan menginvestasikan dananya di pasar modal ada kegiatan terpenting yang perlu untuk dilakukan, yaitu penilaian dengan cermat terhadap emiten (dengan membeli sekuritas yang diperdagangkan di bursa), ia harus percaya bahwa informasi yang diterimanya adalah informasi yang benar. Sistem perdagangan di bursa efek dapat dipercaya, serta tidak ada pihak lain yang memanipulasi informasi dalam perdagangan tersebut.
Bagi perusahaan yang ingin masuk ke pasar modal perlu memperhatikan syarat-syarat yang dikeluarkan oleh Bapepam sebagai regulator pasar modal. Selain itu, perusahaan juga harus mampu meningkatkan nilai perusahaan sehingga terjadi peningkatan penjualan sahamnya di pasar modal. Jika diasumsikan investor adalah seorang yang rasional, maka investor tersebut pasti akan sangat memperhatikan aspek fundamental untuk menilai ekspektasi imbal hasil yang akan diperolehnya. Dalam kegiatan analisis dan memilih saham, para investor memerlukan informasi-informasi yang relevan dan memadai melalui laporan keuangan perusahaan.
Laporan keuangan merupakan media informasi yang digunakan oleh perusahaan yang bersangkutan untuk mengetahui kondisi dan prestasi keuangannya kepada pihak-pihak yang berkepentingan, terutama bagi pihak kreditur, investor dan pihak manajemen dari perusahaan itu sendiri. Dalam upaya untuk pembuatan keputusan yang rasional, pihak kreditur, investor dan manajemen sebaiknya menggunakan suatu alat perhitungan yang mampu menganalisis laporan keuangan yang disajikan oleh perusahaan yang bersangkutan, untuk mengetahui keadaan dan perkembangan perusahaan tersebut. Kinerja keuangan perusahaan yang lebih fundamental dalam menjelaskan beberapa kekuatan dan kelemahan perusahaan adalah rasio keuangan yang menunjukkan hubungan antar dua atau lebih data keuangan. Melalui analisis rasio keuangan akan didapat pemahaman yang lebih baik terhadap kinerja keuangan perusahaan daripada analisis yang hanya terdapat data keuangan saja.
Profitabilitas perusahaan adalah salah satu cara untuk menilai secara tepat sejauh mana tingkat pengembalian yang akan didapat dari aktivitas investasinya. Jika kondisi perusahaan dikategorikan menguntungkan dan menjanjikan keuntungan dimasa yang akan datang maka banyak investor yang akan menanamkan dananya untuk membeli saham perusahaan tersebut. Dan hal tersebut tentu saja mendorong harga saham naik menjadi lebih tinggi. Harga saham mencerminkan juga nilai dari suatu perusahaan. Jika perusahaan mencapai prestasi yang baik, maka saham perusahaan tersebut akan banyak diminati oleh para investor.
      Investor dalam menilai manajemen suatu perusahaan dapat dilihat dari laporan keuangan yang diterbitkan setiap tahunnya. Dengan informasi laporan keuangan perusahaan tersebut dan pentingnya informasi rasio-rasio keuangan perusahaan, maka investor akan memperoleh data NPM (net profit margin), ROA (Return on asset), ROE (Return on equity),  EPS (earning per share), CR (Current Ratio), DER (Debt Equity Ratio), PER (Price Earning Ratio), dan PBV (Price Book Value). Penggunaan indikator ROA, ROE, NPM, EPS, akan memudahkan investor dalam menilai kinerja perusahaan untuk menanamkan dananya pada perusahaan tersebut. Sementara peggunaan indikator CR,DER, akan memudahkan investor dalam menilai sejauh mana aktiva lancar perusahaan dpt menutupi kewajiban-kewajiban lancar dan meniilai sampai sejauh mana modal pemilik dapat menutupi hutanghutangb kepada pihak luar. Indikator PER digunakan untuk mengetahui kelipatan laba untuk mengevaluasi daya tarik saham biasa sebagai suatu investai, semakin rendah rasio harga terhadap laba ( PER ) akan semakin menarik investasi tersebut. Indikator PBV (Price to book value) digunakan untuk mengetahui perbandingan antara harga pasar per lembar saham dengan nilai buku per lembar saham.


1.1       Rumusan Masalah
              Berdasarkan uraian latar belakang diatas, penulis dapat merumuskan beberapa masalah dari penilitian ini sebagai berikut:
1.      Apakah NPM berpengaruh terhadap return saham ?
2.      Apakah ROA berpengaruh terhadap return saham?
3.      Apakah ROE berpengaruh terhadap return saham ?
4.      Apakah EPS berpengaruh terhadap return saham ?
5.      Apakah CR berpengaruh terhadap return saham ?
6.      Apakah DER berpengaruh terhadap return saham ?
7.      Apakah PER berpengaruh terhadap return saham ?
8.      Apakah PBV berpengaruh terhadap return saham ? 
       

Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dalam pembahasan yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya mengenai  pengaruh rasio ( NPM, ROA, ROE, EPS, CR, DER, PER, PBV ) terhadap return saham sector hasil industry untuk konsumsi di BEI periode 2009-2011, dapat diambil kesimpulan bahwa :
  •  Untuk uji variable diperoleh hasil bahwa kedelapan factor independen yang digunakan dalam model, secara bersama-sama tidak memiliki pengaruh terhadap return saham sector hasil industry untuk konsumsi periode 2009-2011. Hal ini ditunjukan dari hasil uji F yang nilai sign-nya lebih besar dari 0.05 yaitu 0.073.
  • Variable independen yang digunakan yaitu NPM, ROA, ROE, EPS, CR, DER, PER, PBV hanya dapat menjelaskan pengaruh terhadap return saham sector hasil industry untuk konsumsi periode 2009-2011 sebesar 23.4% ( R Square), selebihnya dijelaskan oleh variable-variable lain yang tidak ada dalam penelitian ini.
  •  Variable NPM ( net profit margin ) tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return saham karena nilai sign-nya lebih besar dari 0.05 yaitu 0.885.
  •  Variable ROA (Return on asset) tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return saham karena nilai sign-nya lebih besar dari 0.05 yaitu 0.332.
  • Variable ROE (Return on equity) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return saham karena nilai sign-nya lebih kecil dari 0.05 yaitu 0.027.
  •  Variable EPS (Earning per share) tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return saham karena nilai sign-nya lebih besar dari 0.05 yaitu 0.987.
  • Variable CR (Current Ratio) tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return saham karena nilai sign-nya lebih besar dari 0.05 yaitu 0.682.
  • Variable DER (Debt equity ratio) tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return saham karena nilai sign-nya lebih besar dari 0.05 yaitu 0.316.
  • Variable PER (Price Earning Ratio) tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return saham karena nilai sign-nya lebih besar dari 0.05 yaitu 0.308
  •  Variable PBV (Price book value)  memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return saham karena nilai sign-nya lebih besar dari 0.05 yaitu 0.038.
     Keterbatasan Penelitian
     Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yaitu:
  •     Perusahaan yang dipilih sebagai sampel dalam penelitian ini jumlahnya sedikit yaitu hanya 20 Perusahaan sector hasil industry untuk konsumsi di BEI periode 2009-2011. sehingga jika jumlah sampelnya ditambah atau kriteria sampel diubah tentu hasilnya akan berbeda.
  •       Nilai dari R2 yang rendah yaitu sebesar 23.4%  menunjukkan bahwa ada variabel-variabel lain sebesar 76.6% yang dapat mempengaruhi return saham misalnya faktor ekonomi seperti inflasi, tingkat suku bunga, kebijakan pemerintah, dan lain sebagainya tidak diperhitungkan dalam penelitian ini. Faktor tersebut dapat mempengaruhi cara perusahaan dalam menjalankan bisnisnya yang selanjutnya akan mempengaruhi informasi keuangan dan returnnya.
          Saran
Saran untuk penelitian selanjutnya, sebaiknya jumlah sampel yang dipilih diperbanyak dengan memikirkan keterwakilan semua kelompok industri serta periode pengamatan yang lebih panjang. Dengan demikian, maka sampel menjadi lebih representative terhadap populasinya, serta hasil penelitian yang diperoleh akan lebih bermanfaat karena menunjukkan kecenderungan dari populasi yang ada. Sebaiknya penelitian berikutnya mempertimbangkan penggunaan rasio-rasio yang lebih beragam dan faktor-faktor lain (seperti: inflasi dan tingkat suku bunga.) sehingga dapat diketahui apakah rasio lain selain rasio yang digunakan dalam penelitian ini dan faktor-faktor lain mempengaruhi return saham







0 komentar:

Posting Komentar